A. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang
berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya
(majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau
akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari
kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam
kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai
unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan
ikhtiar manusia.
Kebudayaan=cultuur (bahasa belanda)=culture (bahasa inggris)=tsaqafah
(bahasa arab), berasal dari perkataan latin : “colere” yang artinya
mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah
tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture
sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah
alam”.
Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu
diartikan sama (Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan
antara budaya dan kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea
tau nilai, bukan hasil fisiknya. Secara sederhana pengertian kebudayaan
dan budaya dalam IBD mengacu pada pengertian sebagai berikut :
1. Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
2. Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah
budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan
sistem gagasan dan tindakan.
Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian
luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum, adat-istiadat (kebiasaan),
dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat (Taylor,
1897:19).
Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap,
pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh
symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari
kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda
materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau
paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
Ketentuan-ketentuan ahli kebudayaan itu sudah bersifat universal, dapat
diterima oleh pendapat umum meskipun dalam praktek, arti kebudayaan
menurut pendapat umum ialah suatu yang berharga atau baik (Bakker,
1984:21).
1. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia
adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam
dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup
manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup
dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai.
2. Koentjaraningrat
Mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya
manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta keseluruhan dari
hasil budi pekertinya.
3. A.L. Kroeber dan C.Kluckhohn (1952:34)
Dalam bukunyan Culture, a critical review of concepts and definitions
mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja
jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
4. Malinowski
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan
atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu
menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan
manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa
perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti
lembaga kemasyarakatan.
5. E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya Primitive Culture
kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum,
adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang
sebagai anggota masyarakat.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil buah budi
manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Hasil buah budi (budaya)
manusia itu dapat kita bagi menjadi 2 macam :
1. Kebudayaan material (lahir), yaitu kebudayaan yang berwujud
kebendaan, misalnya : rumah, gedung, alat-alat senjata, mesin-mesin,
pakaian dan sebagainya.
2. Kebudayaan immaterial (spiritual=batin), yaitu : kebudayaan, adat istiadat, bahasa, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
B. Unsur Kebudayaan
Unsur kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bagian
suatu kebudayaan yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu.
Dengan adanya unsur tersebut, kebudayaan disini lebih mengandung makna
totalitas daripada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya. Menurut Kluckhohn ada tujuh unsure dalam kebudayaan universal,
yaitu system religi dan upacara keagamaan, system organisasi
kemasyarakatan, system pengetahuan, system mata pencaharian hidup,
system tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian. Untuk lebih
jelas, masing-masing diberi uraian sebagai berikut.
1. Sistem religi dan upacara keagamaan, merupakan produk
manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran
dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat
kekuatan lain yang Mahabesar yang dapat “menghitam-putihkan”
kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga menyembah-Nya dan
lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Untuk membujuk
kekuatan besar tersebut agar mau menuruti kamauan manusia, dilakukan
usaha yang diwujudkan dalam system religi dan upacara keagamaan.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan, merupakan produk dari
manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah. Namun,
dengan akalnya manusia membentuk kekuatan dengan cara menyusun
organisasi kemasyarakatan yang merupakan tempat bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan, merupakan produk dari manusia sebagai
homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri,
disamping itu dapat juga dari pemikiran orang lain. Kemampuan manusia
untuk mengingat apa yang telah diketahui, kemudian menyampaikannya
kepada orang lain melalui bahasa menyebabkan pengetahuan ini menyebar
luas.
4. Sistem mata pencaharian hidup, yang merupakan produk dari
manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia
secara umum terus meningkat.
5. Sistem teknologi dan peralatan, merupakan produksi dari
manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas
serta dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat,
manusia dapat menciptakan sekaligus mempergunakan suatu alat. Dengan
alat-alat ciptaannya itu, manusia dapat lebih mampu mencukupi
kebutuhannya daripada binatang.
6. Bahasa, merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.
Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode), yang
kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi
bahasa tulisan.
7. Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo
esteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya maka
manusia perlu dan selalu mencari pemuas untuk memenuhi kebutuhan
psikisnya.
Perlu dimengerti bahwa unsur-unsur kebudayaan yang membentuk struktur
kebudayaan itu tidak berdiri lepas dengan lainnya. Kebudayaan bukan
hanya sekedar merupakan jumlah dari unsur-unsurnya saja, melainkan
merupakan keseluruhan dari unsur-unsur tersebut yang saling berkaitan
erat (integrasi), yang membentuk kesatuan yang harmonis. Masing-masing
unsur saling mempengaruhi secara timbale-balik. Apabila terjadi
perubahan pada salah satu unsur, maka akan menimbulkan perubahan pada
unsur yang lain pula.
C. Wujud Kebudayaan
Selain unsur kebudayaan, masalah lain yang juga penting dalam
kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan ada dua wujud
kebudayaan. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) yang memiliki cirri
dapat dilihat, diraba, dan dirasa. Sehingga lebih konkret atau mudah
dipahami. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) yang memiliki ciri
dapat dirasa saja. Oleh karena itu, kebudayaan rohaniah bersifat lebih
abstrak dan lebih sulit dipahami. Koentjaraningrat dalam karyanya
kebudayaan. Mentaliter, dan pembangunan menyebutkan bahwa paling sedikit
ada tiga wujud kebudayaan, yaitu :
1. Sebagai suatu kompeks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.
2. Sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Sebagai benda-benda hasil karya manusia. (koentjaraningrat, 1974:15).
Wujud pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak
dapat diraba dan difoto. Letaknya dalam alam pikiran manusia. Ide-ide
dan gagasan manusia ini banyak yang hidup dalam masyarakat dan member
jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan itu tidak terlepas satu sama
lain melainkan saling berkaitan menjadi suatu system, disebut system
budaya atau culture system, yang dalam bahasa Indonesia disebut adat
istiadat.
Wujud kedua adalah yang disebut system social, yaitu mengenai
tindakan berpola manusia itu sendiri. Sistem social ini bersifat konkrit
sehingga bias diobservasi, difoto dan didokumentir.
Wujud ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh
hasil fisik karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkrit
berupa benda-benda yang bias diraba, difoto dan dilihat. Ketiga wujud
kebudayaan tersebut di atas dalam kehidupan masyarakat tidak terpisah
satu dengan yang lainnya.
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut
C.Kluckhohn (1961:38) dalam karyanya Variations in Value Orientation,
system nilai budaya dalam semua kebudayaan yang ada di dunia sebenarnya
berkisar pada lima masalah pokok dalam kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakikat dari hidup manusia (manusia dan hidup, disingkat MH)
2. Hakikat dari karya manusia (manusia dan karya, disingkat MK)
3. Hakikat kedudukan manusia dalam ruang waktu (manusia dan waktu, disingkat MW)
4. Hakikat hubungan manusia dengan sesamanya (manusia dan manusia, disingkat MM).
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Pembahasan
Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata
“manu” (Sansekerta),
“mens”
(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal
budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
sebuah kelompok atau seorang individu. Definisi manusia adalah makhluk
yang diciptakan oleh Allah dan dianugerahiNya akal, hati, fisik. Yang
membedakan antara manusia dengan hewan adalah akal. Maka ada yang
berpendapat bahwa manusia itu hewan yang berakal. Karena dari segi fisik
memang tidak ada beda dengan hewan tetapi yang membedakannya adalah
akal.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (
living organism).
Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan
secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu
lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal
(geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seorang bayi
lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh
karena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan
kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap
manusia dianugerahi kepekaan (
sense) untuk membedakan (
sense of discrimination)
dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu.
Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan. Oleh karena
itu lingkungan mempunyai pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
- ABINENO J. I : Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”
- UPANISADS : Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik
- OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY : Manusia adalah
mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan
manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh),
manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
- ERBE SENTANU : Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya
ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang
paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
- PAULA J. C & JANET W. K : Manusia adalah mahluk
terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab
atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola
berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Pengertian Masyarakat
Manusia merupakan bagian dari kehidupan mahluk sosial yang ada di
muka bumi. Kumpulan dari manusia inilah yang kemudian dikenal sebagai
masyarakat. Pengertian masyarakat sendiri secara umum diartikan sebagai
sebuah kesatuan yang terjadi antara dua orang atau lebih manusia yang
berada dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu atau Masyarakat
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau
semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya,
sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar
entitas-entitas. Sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung
satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu
sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Kondisi Umum yang menyebabkan munculnya masyarakat sendiri salah
satunya disebabkan adanya naluri alami manusia sebagai mahluk sosial.
Sehingga manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa adanya hubungan
dengan manusia yang lain. Dengan demikian, manusia akan memiliki reflek
bawah sadarnya untuk selalu berusaha mencari manusia lainya dalam upaya
menyempurnakan kodratnya sebagai mahluk hidup yang memiliki akal
pikiran. Manusia tidak akan mampu memiliki kehidupan yang lengkap, jika
manusia tidak mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan atau berada di
sebuah kawasan dimana tidak terdapat manusia lain.
Beberapa Pengertian masyarakat yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Selo Sumardjan. Menurutnya, Masyarakat merupakan sekelompok orang
yang tinggal secara bersama serta mampu menciptakan kebudayaan.
- Karl Marx. Menurut pakar pemikiran yang dikenal dengan Marxisme ini,
masyarakat didefinisikan sebagai sebuah struktur organisasi yang muncul
sebagau akibat adanya perbedaan diantaranya berbagai kelompok yang
terpisah di bidang ekonomi.
- Emile Durkheim. Menurutnya, pengertian masyarakat adalah sebuah
realita yang aapa adanya dari setiap pribadi yang menjadi anggota dari
masyarakat itu sendiri.
- Paul B. Horton dan C. Hunt. Menurut keduanya, pengertian masyarakat
adalah sebuah kumpulan manusia yang mampu bersikaf mandiri serta secara
bersama hidup pada sebuah kawasan tertentu dan memiliki kebudayaan sama.
Selain itu, mereka akan melakukan sebagian besar aktivitasnya dalam
kumpulan tersebut.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Menururt
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski, mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
adalah Cultural-Determinism. Menurut Herskovits, memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang
lain, yang kemudian disebut sebagaisuperorganic. Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik
yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
“kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari ”. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :
1. wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan
sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada
dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu
hidup.
2. aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem
sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling
berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap
saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan.
Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret.
3. Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.
Berdasarkan penggolongan wujud budaya di atas kita dapat
mengelompokkan budaya menjadi dua, yaitu: Budaya yang bersifat abstrak
dan budaya yang bersifat konkret.
-
Budaya yang Bersifat Abstrak
Budaya yang bersifat abstrak ini letaknya ada di dalam alam pikiran
manusia, misalnya terwujud dalam ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan-peraturan, dan cita-cita. Jadi budaya yang bersifat abstrak
adalah wujud ideal dari kebudayaan. Ideal artinya sesuatu yang menjadi
cita-cita atau harapan bagi manusia sesuai dengan ukuran yang telah
menjadi kesepakatan.
-
Budaya yang Bersifat konkret
Wujud budaya yang bersifat konkret berpola dari tindakan atau
peraturan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba,
dilihat, diamati, disimpan atau diphoto. Koencaraningrat menyebutkan
sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri atas:
perilaku, bahasa dan
materi.
-
Perilaku : Perilaku adalah cara bertindak
atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia
dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (
pattern of behavior) masyarakatnya.
-
Bahasa : Bahasa adalah sebuah sistem
simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan
telinga (auditory). Ralp Linton mengatakan salah satu sebab paling
penting dalam memperlambangkan budaya sampai mencapai ke tingkat seperti
sekarang ini adalah pemakaian bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat
berpikir dan berkomunikasi. Tanpa kemampuan berpikir dan berkomunikasi
budaya tidak akan ada.
-
Materi : Budaya materi adalah hasil dari
aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian,
perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan
alat transportasi.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan adalah terdiri dari 4 unsur yaitu :
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan
yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka Bertahan maka
manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga
manusia melakukan berbagai cara. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah
kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan
masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan
individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Masyarakat dan Kebudayaan
Seringkali kita mendengar perkataan-perkataan ataupun pernyataan
tentang kebudayaan suatu masyarakat, Pertanyaannya adalah bagaimana
sebenarnya hubungan antara kebudayaan dengan masyarakat. Masyarakat
adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dalam
waktu yang telah cukup lama dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur
mereka untuk menuju kepada satu tujuan yang sama.Sedangkan Manusia
adalah sumber
kebudayaan dan masyarakat adalah ibarat danau
besar dimana air dari sumber-sumber itu mengalir dan tertampung
didalamnya. Manusia mengambil air dari danau tersebut,jadi erat sekali
hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan. Masyarakat tersebutlah
yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan dan Kebudayaan tak mungkin
timbul tanpa adanya masyarakat, dapat dari nenek moyang mereka ataupun
kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Demikian
pula eksistensi suatu masyarakat hanya dapat dijaga kelangsungannya
dengan adanya kebudayaan.
Masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan
ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang
melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat )
tersebut. Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial
muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah
sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah
sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan
khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Perubahan Kebudayaan
Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :
Sebab-sebab yang berasal dari masyarakat dan kebudayaan sendiri,
misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk. Sebab-sebab perubahan
lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Hubungan antara Manusia, masyarakat, dan kebudayaan
Dalam hal membahas tentang hubungan antara manusia, masyarakat, dan
kebuayaan ketiganya saling berhubungan satu sama lain . Masyarakat
adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan dengan
kebudayaan. Mc Iver pakar sosiologi politik pernah mengatakan:”Manusia
adalah makhluk yang dijerat oleh jaring – jaring yang dirajutnya
sendiri”. Jaring – jaring itu adalah kebudayaan. Mc Iver ingin
mengatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang diciptakan oleh
masyarakat tetapi pada gilirannya merupakan suatu kekuatan yang mengatur
bahkan memaksa manusia untuk melakukan tindakan dengan “pola tertentu”.
Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan kekuatan dari luar diri
manusia tetapi bisa tertanam dalam kepribadian individu . Dengan
demikian kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk pola sikap dan perilaku
manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral dalam suatu
kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu konsepsi tentang
apa yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika)
serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah
kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang
mengatur perilaku manusia di dalam masyarakat.
Dari uraian tersebut diatas jelas sekali bahwa kebudayaan merupakan
unsur paling dasar (basic) dari suatu masyarakat, sehingga sampai
sekarang sebahagian sosiolog dan antropolog masih menganut faham
cultural determinism yaitu bahwa sikap, pola perilaku manusia dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaannya. Lawrence Harrison dalam
bukunya “Culture Matters” menggambarkan bagaimana nilai – nilai budaya
mempengaruhi kemajuan maupun kemunduran manusia (Harrison, 2000). Samuel
Huntington memberi contoh bahwa pada tahun 1960-an Ghana dan Korea
Selatan memiliki kondisi ekonomi yang kurang lebih sama. Tiga puluh
tahun kemudian Korea telah menjadi Negara maju, tetapi Ghana hampir
tidak mengalami kemajuan apapun dan saat ini GNP perkapitanya hanya
seperlimabelas Korea Selatan. Ini disebabkan karena bangsa Korea
(selatan) memiliki nilai – nilai budaya tertentu seperti hemat, kerja
keras, disiplin dan sebagainya. Semua ini tidak dimiliki masyarakat
Ghana.
Secara umum kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
pengetahuan, gagasan, ide, yang dimiliki oleh suatu kelompok manusia,
yang berfungsi sebagai pengarah bagi mereka yang menjadi warga kelompok
itu dalam bersikap dan bertingkah laku. Karena berfungsi sebagai pedoman
dalam bersikap dan bertingkah laku, maka pada dasarnya kebudayaan
mempunyai kekuatan untuk memaksa pendukungnya untuk mematuhi segala pola
acuan yang digariskan oleh kebudayaan itu. Dalam konteks Negara,
kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan suatu Negara
untuk makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang – orang
mengenai resiko, penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain,
pembangunan pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang bersifat
kontinyu dan terencana yang ditujukan untuk merubah dan meningkatkan
kualitas kehidupan sosial ekonomi kearah yang lebih baik dan wajar dari
waktu ke waktu.
Kesimpulan
1. Pengertin manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh
Allah dan dianugerahiNya akal, hati, fisik. Yang membedakan antara
manusia dengan hewan adalah akal
2. Pengertian masyarakat sendiri secara umum diartikan
sebagai sebuah kesatuan yang terjadi antara dua orang atau lebih manusia
yang berada dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu atau
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi
tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah
antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
3. pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Tiga wujud kebudayaan
- wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya.
- aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat.
- Wujud fisik
5. Kelompok Budaya terbagi dua yaitu Budaya yang Bersifat Abstrak dan Budaya yang Bersifat konkret
6. Unsur-Unsur KebudayaanMenurut Melville J. Herkovits
7. Hubungan Manusia dan Masyarakat, Manusia selain sebagai
makhluk individu (perseorangan) mempunyai kehidupan jiwa yg menyendiri
namun manusia juga sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat.
8. Menurut Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia
merupakan kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan
kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan
merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat
kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara
belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses
internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
9. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
10. Hubungan Masyarakat Dengan kebudayaan,Masyarakat adalah
kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dalam waktu yang
telah cukup lama dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk
menuju kepada satu tujuan yang sama.Sedangkan Manusia adalah sumber
kebudayaan dan antara masyarakat dengan kebudayaan. Masyarakat
tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan
11. Hubungan Antara Manusia , Masyarakat dan kebudayaan
hungan ketiganya sangat berhubungan dan tak bisa di pisahkan Masyarakat
terbentuk dari Manusia dan Manusia yang di dalam masyarakat tersebutlah
yang menciptkan kebudayaan baik itu kebudayaan yang kongkret maupun
abstr
Nugraha, Imam.2011. Pengertian Manusia.http://www.
http://imamnugraha.wordpress.com/ Pengertian Manusia « ImamNugraha’s
Blog.htm.25 Maret 2012.
Ida, I Gede.2009. Pengertian kebudayaan.http://www.
‘s Blog.htm.25 Maret.
Camp, Jogja.2010. Pengertian dan Definisi Manusia Menurut Para
Ahli.http://www.caripedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html.25
Maret 2012.
Camp, Jogja.2010. Pengertian dan Definisi Masyarakat Menurut Para
Ahli.http://www.caripedia.com/pengertian_definisi_masyarakat_menurut_para_ahli_info488.html.25
Maret 2012.
Ahira, Anne.2011. pengertian-masyarakat.
.
wordpress.2010.
.http://salmonfry.wordpress.com/ Pengertian dan Hubungan Masyarakat,Penduduk, dan Kebudayaan « Salmonfry’s Blog.htm.25 Maret.
Blogspot.2009.Manusia dan kebudayaan.//sosial-budaya.blogspot.com/2009/05/manusia-dan-kebudayaan.html.25 Maret 2012.
Putra,Rayi Dwiky.2011.Penduduk Masyarakat dan
Kebudayaan.http://keripiku.blogspot.com/2010/10/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html.25
Maret 2012.
Patra, Budaya.2009.Hubungan Masyarakat dan
kebudayaan.http://patrabudaya.blogspot.com/hubungan-masyarakat-dengan-kebudayaan.html.25
Maret 2012.
Ridwan.2011.Manusia sebagai Mahluk
budaya.http://ridwan202.wordpress.com/ Manusia Sebagai Makhluk Budaya «
Dunia Ilmu.htm.25 Maret 2012
Tanti.2011.Hubungan antara penduduk masyarakat dan kebudayaan.
http://trianatanti.blogspot.com/
hubungan-antara-penduduk-masyarakat-dan.html.35 Maret 2012.
Blogspot.2010.
.
Maret 2012.
Google dan Wikipedia.
Wahyuni, Nilam.2010.hubungan antara penduduk,masyarakat dan
kebudayaan .http://nilamwahyuni.blogspot.com/
keterkaitan-antara-pendudukmasyarakat.html.25 Maret 2012.