B. SUKU BETAWI
1. IDE ATAU GAGASAN
Suku Betawi berasal dari hasil kawin
antaretnis dan bangsa masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai
orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang
didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku
Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir
dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di
Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Ambon, dan Melayu, serta
suku-suku pendatang seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa.
Kata Betawi berasal dari kata
Batavia, yaitu nama lama Jakarta pada masa Hindia Belanda.Pada tahun 1930,
kategori orang Betawi sebelumnya tidak pernah ada justru muncul sebagai
kategori baru dalam data sensus pada tahun tersebut. Jumlah orang Betawi
sebanyak 778.593jiwa dan menjadi mayoritas penduduk Batavia waktu itu.
Antropolog Universitas Indonesia
lainnya, Prof.Dr.Parsudi Suparlan menyatakan, kesadaran sebagai orang Betawi
pada awal pembentukkan kelompok etnis itu belum juga mengakar. Dalam pergaulan
sehari-hari, mereka lebih sering menyebut diri berdasarkan lokalitas tempat
tinggal mereka, seperti orang Kemayoran, orang Senen, atau orang Rawabelong.
Pengakuan terhadap adanya orang
Betawi sebagai sebuah kelompok etnis dan sebagai satuan sosial dan politik
dalam lingkup lebih luas, yakni Hindia Belanda, baru muncul pada tahun 1923,
saat Husni Thamrin, tokoh masyarakat Betawi mendirikan Perkoempoelan Kaoem
Betawi. baru pada waktu itu pula segenap orang Betawi sadar mereka merupakan
sebuah golongan, yakni golongan orang Betawi.
Pada tahun 1961, suku Betawi
mencakup kurang lebih 22,9 persen dari antara 2,9 juta penduduk jakarta waktu
itu. Mereka semakin terdesak ke pinggiran, bahkan ramai-ramai digusur dan
tergusur ke luar Jakarta. Proses asimilasi dari berbagai suku yang ada di
Indonesia hingga kini terus berlangsung dan melalui proses panjang itulah suku
Betawi hadir di bumi nusantara.
2. AKTIVITAS
Di Jakarta, orang Betawi sebelum era
pembangunan orde baru, terbagi atas beberapa profesi menurut lingkup wilayah
(kampung) mereka masing-masing. Misalnya di kampung kemanggisan dan sekitaran
Rawabelong banyak dijumpai petani kembang (anggrek, kamboja, jepang, dan
lain-lain). Dan secara umum banyak menjadi guru, pengajar, dan pendidik semisal
K.H.Junaedi, K.H.Suit, dan lain-lain. Profesi pedagang, pembatik juga banyak
dilakoni oleh kaum Betawi. Petani dan pekebun juga dilakoni oleh warga
Kemanggisan.
Orang Kuningan terkenal dengan
peternak sapi perah. Mandor, bek, jagoan silat banyak dijumpai di Rawabelong.
Di kampung Pasebean banyak dijumpai profesi guru, pengajar, udztad, dan profesi
pedagang eceran. Sedangkan warga Tebet aslinya adalah warga gusuran Senayan,
karena saat itu Ganefonya Bung Karno menyebabkan warga Betawi eksodus ke Tebet
dan sekitarnya untuk terpaksa memuluskan pembuatan kompleks olahraga Gelora
Bung Karno yang kita kenal sekarang.
3. BENDA ATAU WUJUD FISIK
Ciri khas benda atau wujud fisik
dari suku Betawi antara lain :
- Rumah Adat Betawi
- Alat musik Tanjidor
- Ondel-Ondel
- Tari Cokek
- Makanan khas betawi (soto betawi)
- Baju khas Betawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar