Makna kemesraan
kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan
wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh
cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia
mulai hidup untuk orang lain” Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh
William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah
”Roro Mendut dan Prono Citro” Yose Ortage Y. Gasset dalam novelnya “On
Love” mengatakan, dikedalam sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu
tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang
mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya. Selanjutnya Yose
mengatakan, bahwa si pencinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran
enersi cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta
yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Kemampuan mencinta memberi nilai hidup kita, dan menjadi
ukuran terpenting dalam menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi
kita. Dari uraian diatas terlihat betapa agung dan sucinya cinta itu.
Bila seseoarng mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta, yang
berarti menurunkan martabat dirinya sendiri. Cinta yang berlanjut menimbulkan
pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan
cinta. gereja, di candi bahkan ditempat-tempat yang dianggap keramat
merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggapTuhan.
Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhanya, hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada padanya,dllnya. Bila setiap hari sekian kali manusia manusia memuja kebesaranya dan selalu dan selalu mohon apa yang kita inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tak dapat ditawar-tawar lagi, alangkah besar dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya sekejap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar